6 Apr 2011

Mungkin bisa dibilang 'curhat' !

Smuanya berawal dari sebuah keputusan di akhir tahun lalu. Keputusan yg kini seakan menertawakanku. Yahh, mungkin bagi sebagian org ini bukan berarti apa-apa, tapi ketahuilah, ini tak semudah yang kalian pikirkan.

Tanggung jawab itu berat namun berani aku terima hanya karena satu alasan, keinginan untuk memperbaiki semua kekurangan dua tahun lalu yg tidak sempat aku bagikan tahun lalu. Bingung? Let’s read

Beberapa bulan yg lalu, tepat diakhir tahun 2010, aku dipercayakan untuk menjadi koordinator Steering Committee pada salah satu acara besar di kampusku. Acara ini diorganisir oleh mahasiswa baru jurusanku sebagai salah satu proses pengaderan mereka. Menjadi steering itu susah-susah gampang, hanya berbekal pengalaman. Kami memiliki kurang lebih 2 bulan untuk mempersiapkan smuanya. Alhasil, melalui usaha yang tidak ada habisnya, The 9th PERISAI English Contest (PILOT) 2011 berhasil kami laksanakan dengan baik.
Melalui interview yg kami lakukan pada beberapa pihak, ada peningkatan dalam pelaksanaaan PILOT tahun ini. Keberanian untuk mengubah sedikit konsep dari tahun-tahun sebelumnya ternyata membawa dampak yang cukup baik. Tapi itu bukan semata tujuan kami, terlebih aku. Yang lebih penting dan diatas segalanya adalah ada ikatan emosional yg terjalin di sini.

Sampai akhirnya, kami harus mempertanggungjawabkan semuanya dalam sebuah lembaran demi lembaran. Melawan kantuk dan  menahan emosi hingga pagi. Hari pertama hingga pukul 3 dini hari dan hari kedua hingga pukul 6 pagi hari. Luar biasa!

Yahh, memang banyak kekurangan yang terjadi dalam dua hari itu sampai akhirnya kenyataan pahit itu harus kami terima. Kenyataan bahwa LPJ kami ditolak dengan alasan yang menurutku cukup sulit untuk diterima. Berat, kawan! Sungguh sangat berat. Jangankan buat mereka, aku saja yg tidak segerilya mereka untuk bekerja merasa sangat kecewa. Jangan menganggap kami tidak bisa menerima kenyataan ketika yang kalian lihat pagi itu hanya tangis dan wajah sedih.


Jauh di dalam jiwaku, aku merasa telah berhasil.
Toh yang mengukur keberhasilan itu bukan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar