Ngampus itu bukan sekedar kuliah !!
Kalimat yang akhirnya membuka pikiranku..
Aku juga sama seperti sebagian dari mereka. Datang dari pulau seberang untuk berkenalan dengan dunia baruku, dunia yang banyak mengajariku kehidupan. Aku seorang perempuan semester VI di salah satu jurusan yang tidak begitu difavoritkan oleh banyak calon mahasiswa. Tapi ini pilihanku. Pilihan yang nyaris tidak disetujui oleh kedua orangtuaku.
Diawal perkuliahanku, aku tidak sempat membayangkan diriku yang disibukkan oleh pekerjaan selain kuliah. Aku sudah terlanjur bertekad untuk membuat semuanya sempurna dan mengakhirinya dengan sebuah VIP card bagi kedua orangtuaku.
Aku adalah pemimpi kecil. Terlalu banyak hal yang ingin ku coba sehingga kadang-kadang justru membuatku bingung dalam membuat prioritas. Mereka bilang aku ambisi. Tapi ketahuilah, aku tak pernah mempedulikannya. Terserah kalian mau katakan apa tentang aku karena aku memiliki penilaian sendiri tentang itu.
Menjadi bagian dari organisasi adalah pilihanku sejak duduk di bangku SMA. Walaupun awalnya aku hanya ingin fokus kuliah, aku tetap tidak bisa lari dari godaan yang satu ini. Tapi sejauh ini aku masih mampu berjalan dalam batas yang aku sudah buat sendiri. Aku tidak begitu suka dengan aksi turun ke jalan seperti yang banyak dilakukan oleh kawan-kawanku. Menurutku itu hanya membuang-buang waktu, tidak produktif! Toh, yang diharapkan mendengar tidak mendengar. Kalaupun mendengar, hanya masuk telinga kanan, terpantul, dan kembali keluar lewat telinga kanan.
Kini aku aktif dalam beberapa organisasi kampus. Perhimpunan Mahasiswa Sastra Inggris (PERISAI) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin salah satunya. Organisasi ini merupakan menu wajib bagiku sebagai dedikasi terhadap jurusan yang kini aku tempati. Tidak begitu menyenangkan, tapi di sini aku banyak berbagi. Berbagi ilmu dan pengalaman ke-sastra Inggris-anku ke adik-adik mahasiswa baru jurusanku. Aku juga aktif dalam sebuah organisasi seni Kelompok Studi Seni Sastra dan Teater (KOSASTER) FIB-UH. Alasanku masuk ke organisasi ini awalnya hanya satu, aku ingin belajar menari! (Mama pernah bilang, menari itu identitas sebagai wanita). Dan alhasil, sekarang aku tidak jarang disebut sebagai penari, walaupun belum banyak tarian yang aku kuasai. Selanjutnya, banyak hal yang aku dapat di sini, lebih dari tujuan awalku. Kekeluargaan! Satu-satunya organisasi berbasis kekeluargaan yang pernah aku temui. Selanjutnya, aku juga aktif dalam komunitas English Department Debating Society (EDDS). Sesuai dengan namanya, komunitas ini merupakan perkumpulan pecinta debat bahasa Inggris. EDDS lah yang akhirnya membuatku falling in love sama yang namanya debat.
Pilihanku untuk aktif di beberapa organisasi, bukan berarti aku harus mengorbankan kuliahku. Yah, memang begitu banyak kasus "mahasiswa karatan" disebabkan oleh aktif berorganisasi. Kasus-kasus inilah yang akhirnya memudarkan kepercayaan orang tua untuk memberikan izin anaknya terlibat dalam organisasi. Tapi, itu tidak akan terjadi padaku. Aku selalu berusaha membuat semuanya seimbang. Kuliah, organisasi, dan hanging out harus berjalan sesuai dengan porsinya. Sebuah harga mati!
Buat kalian, kawan-kawan yang hanya disibukkan oleh kuliah, keluarlah sejenak! Begitu banyak "kesibukan membangun" di sekitar kalian. Moving on!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar