29 Des 2014

Cuti Part I - Caving di Gua La Kasa -

Kalian tahu rasanya menjadi anak umur tiga tahun yang sedang berada di pasar malam dan menatap gulali dengan tampang paling mupeng, lalu tiba-tiba dibelikan sebungkus oleh ayahnya? Nah, mendapat cuti di akhir tahun dengan planning 'lumayan' berasa nyaris sama dengan anak kecil yang tadi. Bahagia? Sudah pasti.

Baru membayangkannya saja saya sudah cukup bahagia, apalagi pas ujung pena atasan langsung saya meninggalkan coretan 'ACC diberikan cuti' di halaman permohonan izin cuti saya. Hwaaaaaaaaaa... Semacam kado akhir tahun yang luar biasa.

Oke, ini cuti pertama saya dan saya sudah pastikan untuk menghabiskannya di rumah orang tua saya merealisasikan beberapa dreamlist akhir tahun dan melakukan hal-hal mainstream paling tidak membosankan di kota tercinta ini, Baubau. 

Hal berkesan pertama yang saya lakukan di Baubau adalah Caving di Gua La Kasa bergabung dengan komunitas Tukang Jalan Buton yang kebetulan salah satu membernya adalah kakak saya. Sebelum ke Baubau, kakak saya sudah memesan untuk membawa headlamp dan beberapa adventure stuffs lainnya karena kami memang berniat untuk bertualang ria menikmati sisi lain kota ini.

Gua La Kasa bisa dibilang sebagai gua paling populer di Kota Baubau. Nama La Kasa diambil dari nama orang pertama yang menemukan gua ini. Gua ini hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat Kota Baubau dan sangat mudah diakses. Saat itu kami start dari rumah pukul setengah empat sore dan sampai di mulut gua sekitar pukul empat. Mulut guanya sangat kecil hanya seukuran badan orang dewasa. Berbekal sandal jepit, headlamp dan waterproof buat hape, ekspedisi kecil inipun dimulai.

Awalnya agak-agak horor karena musti jongkok dan agak-agak merayap, tapi cerita dari teman-teman yang pernah masuk gua ini mampu mengalahkan rasa takut itu. Masa hanya mereka yang bisa punya pengalaman? Me too.. :D

Oksigen di dalam gua cukup terbatas dan udaranya lumayan dingin. Treknya juga agak-agak licin dan susah untuk pemula seperti saya, namun anak-anak Tukang Jalan Buton kala itu sangat membantu. Pemandangan stalaktit dan stalakmit mendominasi caving kami. Ini pertama kalinya saya melihat tetesan air langsung dari stalaktit yang kemudian membentuk stalakmit dibawahnya. Jika stalaktit itu kami ketuk, akan terdengar bunyi bernada cukup indah. Ya, sisa-sisa pelajaran geografi yang masih tertinggal di otak saya yang apa adanya ini.

Sebenarnya di dalam gua ada penerangan yang sengaja dibuat oleh Dinas Pariwisata Kota Baubau, tapi saat itu generatornya tidak dinyalakan karena kami masuk sendiri tanpa guide. Alhasil kami menaruh harapan besar ke headlamp yang saya pakai dan beberapa teman dengan senter ponselnya masing-masing. It is much more interesting and challenging. Satu-satunya guide kami saat itu adalah uluran kabel yang menghubungkan setiap lampu.

Jarak dari mulut gua hingga ke dasarnya sekitar 100 m dan membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit. Di dasar gua ada mata air berwarna biru kehijauan. Semacam telaga surga yang banyak diceritakan di dongeng pengantar tidur. Saat sampai di sana, saya takjub dan nyaris tak henti mengucapkan Subhanallah. Sungguh luar biasa Tuhan yang saya miliki. Ciptaan-Nya benar-benar memukau. Apalagi saat ujung kaki saya menyentuh air itu, saya belum pernah merasakan air sesegar itu sebelumnya. Tanpa pikir panjang, saya langsung membasuh wajah saya dan merasakan kesegarannya langsung di pori-pori wajah saya. Sedikit lebay tapi tak apa lah :D

Kami tidak bisa berlama-lama di dasar gua karena oksigennya sangat terbatas, terlebih saat itu kami berjumlah 12 orang. Ini sudah termasuk overload karena maksimal masuk gua ini katanya hanya 10 orang. Selain itu kami sudah nyaris kesorean dan biasanya menjelang malam akan banyak kelelawar di dalam gua tersebut.

Setelah sudah cukup puas selfie di dalam gua, akhirnya kami putuskan untuk naik kembali ke mulut gua. Ahh, akhirnya mimpi caving saya tersampaikan dan bisa menikmati keindahan telaga biru Gua La Kasa. How wonderful our life is :)

Big thanks to Komunitas Tukang Jalan Buton.. Kapan Kita Kemana?

- ME -
Mulut Gua La Kasa
Stalaktit di dalam Gua

On our way back

Two thumbs up
Di dasar gua *airnya lagi surut

feat. Anak TKJL Buton :)


Lovely Sister :*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar